Langsung ke konten utama

MENULIS LAGI? HAYUUUK!

Pertanyaan itu muncul dihatiku setiap hari. Ya…setiap hari! Tapi selalu ada alasan tuk menunda, terutama karena aku ibu dua anak tanpa ART, yang do it ‘all by my self’. Selalu ada alasan pokoknya .
Setelah buku perdana di pertengahan 2017 lalu, sepertinya aku kehabisan tenaga tuk mulai menulis lagi. Inginnya, bisa menulis buku yang inspiratif (lagi), dilengkapi dengan data yang valid, berdasarkan kisah yang dialami sendiri, persis buku perdana. Kalau ingat-ingat zaman semangat nulis kayak orang kebelet nikah dulu, aku merasa memang semangat menulisku hari ini menurun. Dan niat untuk menebar nilai positif itu, tetap ada. Tapi ibarat bunga, sudah kuncup. 


Seorang teman pernah berkata, “Jadi blogger saja, Mi. Tulisannya gak harus panjang. Satu-dua jam selesai. Rutin nulis satu minggu satu postingan saja, sudah bagus.Bisa menginspirasi, bisa jadi profesi juga.”  Dulu ucapannya kuabaikan, dan sekarang, teringat lagi. Ya…kenapa tidak? Apalagi lihat di beranda banyak teman-teman blogger yang sudah lawas. Banyak diantaranya Ibu Rumah Tangga.
Niat itu menemukan arah, saat kulihat ada #kelasNgeblogSeru 4 yang digawangi oleh Naqiyyah Syam. Setelah daftar, makin bersemangat karena isi materi di kelasnya, memang diperuntukkan bagi blogger pemula seperti aku. 

Lalu apa saja materi yang kami dapat disana?

1.       Cara menulis artikel yang baik.
2.       Design blog untuk Pemula.
3.       SEO untuk Blogger Pemula.
4.       Cara Mereview Produk atau Jasa .
5.       Cara Mendapatkan Uang dari Blog.
6.       Tanya jawab Seputar Medsos.
7.       Dan masih banyak lagi 

Dan apa harapanku setelah mengikuti kelas blog ini?

1.       Punya semangat menulis.
Semangat, motivasi untuk menulis lagi, itu yang kubutuh sekarang.  Berguru langsung pada Naqiyyah Syam yang juga Ibu Rumah Tangga, bisa membuatku sekaligus belajar manajemen waktu.  

2.       Lebih terarah dengan belajar bersama.
Aku termasuk tipe orang yang kalau belajar sendiri, malah gak fokus. Buka hape niatnya belajar, yang ada malah stalking FB orang, hhihihi. Jadi lebih baik jika aku ikut kelas . Lebih teratur apa yang harus kulakukan. 

3.       Bisa menginpirasi
Sedikit banyak, setiap orang pasti punya nilai positif yang bisa ia bagi ke lingkungannya. Bagi IRT sepertiku, harapan ini sering berbenturan dengan keterbatasan waktu. Ngeblog adalah alat yang tepat untuk bisa menyampaikan pesan ke orang lain, kapanpun, dimanapun.

4.       Bisa berpenghasilan dari menulis di blog.
Sejak menikah, aku sudah berkomitmen untuk menjadi Ibu Rumah Tangga. Saat anak beranjak besar, sepertinya aku ingin kembali bekerja. Tapi bekerja dari rumah. Menulis di blog, adalah awal yang tepat untuk tujuanku. 


Terima kasih karena telah membaca. Tulisan ini adalah tugas menulis di #KelasNgeblogSeru4# bersama Naqiyyah Syam.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk Mengenal Burung Langka yang ada di TMII (note: tulisan belum selesai)

  Assalamu'alaikum sobat rumahami. kali ini aku mau mengajak kalian mengenal beberapa spesies burung langka yang ada di Indonesia. Oh ya, aku juga baru tahu kalau burung-burung ini semakin langka, setelah melihat beberapa papan penjelasan di sekitar taman burung. sebagian dari penjelasan itu akan saya posting disini ya.   Alhamdulillah kemarin kami jalan-jalan ke Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah, yang selanjutnya kita sebut TMII. Tempat ini recommended banget untuk jadi tujuan wisata edukasi anak-anak dan dewasa, karena banyak pepohonan. Serunya lagi, ada burung yang dibiarkan bebas di sana kemari, walau ada juga yang dikandangin. Oh ya, aku juga baru tahu kalau burung-burung ini semakin langka, setelah melihat beberapa papan penjelasan di sekitar taman burung. sebagian dari penjelasan itu akan saya posting disini ya. saja sebagian burung yang ada di Taman Burung TMII? Yuk kita baca pelan-pelan.   1.        1. Kakatua Hampir semua orang tahu dengan burung Kakatu

Mengunjungi Mushola Al Hasanah di Kampung Kelantan. Berwisata Ternyata Dekat.

  Alhamdulillah, pergantian tahun kali ini, kami sekeluarga berkesempatan mudik ke kampung halaman di Medan. Selama di kota Medan, kami juga mengunjungi Kampung Kelantan, desa yang terletak di kabupaten Langkat, Kecamatan Brandan Barat. Desa ini unik, karena kita harus menyeberang laut untuk sampai ke sana. Terletak di pinggir laut, sebagian besar penduduknya adalah nelayan.     Ternyata daerah dengan nama Kampung Kelantan ini, tak cuma ada di Provinsi Sumatera Utara. Daerah dengan nama sama, ada juga di Malaysia. Semisal Kelantan, dan Perlis. Tak hanya itu, masyarakatnya juga berdialek sama.   pusat tempat ini, mengingatkanku pada slogan, “Nenek Moyangku Orang Pelaut,”. Tipologi pelaut itu, tangguh. Jika air yang berombak saja dia bisa lalui, apalagi daratan yang datar, kan? Jadi jangan heran kalau nanti anak-anak yang tumbuh di sekitar laut, apapun profesinya, juga tangguh. Di Kampung Kelantan, ada sebuah musholla bernama Al Hasanah. Memulai perjalanan menuju mushol

HYPNOBIRTHING

            Tujuh tahun lalu, aku merasakan manfaat Hypnobirthing, ketika melahirkan anak pertama kami, Khalisa. Saat itu, bisa melahirkan normal adalah pilihan pertama, karena suami baru saja resign dari pekerjaannya yang lama di Makassar dan belum dapat pekerjaan baru. Saat itu perkara pindah menjadi berat bagi kami, karena dari Makassar menuju Medan. Banyak cobaan datang, termasuk , kondisi keuangan kami yang minim. Jika aku bisa melahirkan normal, kami bisa menabung. Tujuh tahun lalu biaya persalinan SC di klinik yang kami pilih, sekitar   Rp 5.000.000,-. Sementara biaya persalinan normal, Rp 1.200.000,-. Jauh kaaan?             Bersebab itu pula, akhirnya kami mencari cara bagaimana supaya peluangku semakin besar untuk bisa melahirkan normal.   Beruntung sebelumnya aku pernah membeli sebuah buku tentang Hypnobirthing. Setelah rutin mempraktekkan Hypnobirthing, kami memetik hasilnya pada 1 April 2010. Khalisa lahir melalui proses persalinan normal, dua jam dari kedatanganku ke